Minggu, 22 Desember 2013

CARA MENGAMBIL ANGLE / SUDUT FOTO YANG BENAR

CARA MENENTUKAN "SHOOT ANGLE" YANG BAGUS



Pada umumnya angle dan komposisi adalah kunci untuk mendapatkan foto yang bagus dan sempurna. Dengan komposisi yang bagus, obyek yang sederhana (atau bahkan tidak terlalu penting) pun bisa disajikan dengan cantik dan terlihat sempurna. Sebaliknya, dengan komposisi atau angle yang jelek, obyek yang luar biasa pun akan terlihat biasa saja, bahkan tidak bernilai seni. Karena keindahan foto sangat ditentukan  oleh angle dan komposisi.

Jika Anda melihat sesuatu yang menarik untuk difoto, organ tubuh yang pertama harus bergerak adalah kaki, bukan tangan. Mengapa? Karena Anda mungkin harus bergerak memutari obyek dulu untuk mendapatkan angle dan komposisi yang maksimal. Hal ini juga terpengaruh timming saat akan mengambil gambar.
Sebenarnya, angle dan komposisi mengacu pada satu hal yang sama, yaitu bagaimana sebuah foto diambil/dibuat. Angle mengacu ke fotografer dan kamera: arah atau dari sudut mana foto tersebut diambil, karena jika beda sudut, beda pula hasil yang didapat. Sedangkan komposisi mengacu ke hasil fotonya: bagaimana beberapa objek bisa menyatu dan menghasilkan harmoni. Angle jua menentukan komposisi; begitu juga untuk mengubah komposisi diperlukan perubahan angle. Angle dan komposisi harus sinkron agar foto yang dihasilkan terlihat indah.
Secara universal, dapat dikatakan pemilihan angle harus dilakukan sebelum pemilihan komposisi. Pilihan angle sangat banyak: seorang fotografer bahkan bisa memutuskan untuk mengelilingi sebuah obyek 360 derajat, bahkan ada pilihan untuk mengambil angle dari atas atau pun dari bawah. Setelah memutuskan dari sudut mana akan memotret, barulah sang fotografer memulai proses pengambilan foto, dimulai dari membidik obyek, dan menggeser2 sedikit kameranya untuk mengubah letak obyek (dan obyek-obyek lain, termasuk foreground atau background) untuk mencapai komposisi yang ideal. (Walaupun tidak menutup kemungkinan sang fotografer ternyata harus bergeser dan mengubah angle sedikit lagi untuk mencapai komposisi yang lebih ideal. Misalnya, karena ternyata dari angle yang ia pilih obyeknya akan kurang kontras dibanding background.)

Angle yang bagus adalah angle yang dapat menyampaikan pesan sepenuhnya dari sebuah objek yang difoto.
Mungkin hal ini terdengatr sederhana, tapi ada sebuah pesan penting yang sering dilupakan orang: bahwa Anda  harus tahu dulu apa yang ingin anda sampaikan.Terdapat beberapa langkah dalam menentukan apa yang ingin disampaikan. Yaitu, langkah pertama adalah: visualisasi / membayangkan. Dalam kasus foto burung di atas, saya punya pilihan untuk mengambil foto tersebut dari arah depan atau samping (dengan derajat yang bervariasi); selain itu saya juga bisa memotret burung itu sambil berdiri (angle dari atas ke bawah), atau saya bisa jongkok dan memotretnya dari samping (sejajar). Apakah angle turun itu jelek? Apakah angle dari depan itu jelek? Entahlah, tapi yang jelas bukan itu yang ada di dalam kepala saya, dan saya mencoba untuk membuatnya menjadi nyata.
Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih angle:
Dari sudut manakah obyek harus difoto untuk menyampaikan apa yang ingin saya sampaikan?
Visualisasikan Anda sedang melihat seorang tunawisma sedang tidur di trotoar. Anda punya pilihan untuk mengambil fotonya tegak lurus dari samping (sehingga badannya melintasi frame), atau dari arah kepala ke kaki, atau dari arah kaki ke kepala; begitu juga Anda bisa memotret dari atas ke bawah, atau sejajar (mungkin perlu jongkok?). Setiap sudut bisa menciptakan pesan yang berbeda dari sebuha foto.
Ada beberapa “aturan” yang bisa diikuti tentang pengambilan angle; misalnya, angle dari atas ke bawah biasanya menggambarkan XXX, atau angle dari bawah ke atas akan memberikan kesan YYY, tapi menurut saya ini hal yang tidak begitu penting untuk dihafalkan. Lebih baik kita langsung mencoba dan melihat hasilnya. Saya lebih suka tidak mengurung kreatifitas Anda dengan mengajari bahwa angle begini akan menghasilkan kesan begitu. Siapa tahu Anda bisa menemukan penggunaan angle yang menimbulkan efek yang berbeda dari yang selama ini dipakai. Bahkan bisa menciptakan nilai seni yang tinggi alkibat dari kreatifitas yang bebas tanpa batasan.

Apa yang sebaiknya digunakan sebagai background atau foreground?
Pilihan angle sangat mempengaruhi apa yang masuk ke dalam frame, bahkan jika hanya sebagai background yang tidak focus sekalipun / siluet. Dalam kasus visualisasi tunawisma di atas, jika Anda mengambil angle tegak lurus, maka mungkin yang masuk dalam frame Anda hanyalah tunawisma tersebut dan sepotong trotoar dan tembok. Jika Anda mengambil angle lebih miring, maka mungkin sebagian dari pemandangan jalanan akan terekam juga dalam frame Anda. Beda sudut, tentunya akan menangkap background yang berbeda.
Background/foreground apa yang bisa memperkuat foto?
Apakah pemandangan jalanan tersebut akan membantu memperkuat foto Anda? Ini kembali tergantung pada apa yang ingin Anda sampaikan. Apakah Anda lebih suka jika fotonya simpel dan hanya berisi sang tunawisma, trotoar dan tembok saja? Terserah Anda, karena itu adalah kebebasan anda untuk berkarya.
Apakah obyek cukup kontras dengan background?
Foto cenderung menjadi lebih kuat jika obyek bisa teridentifikasi dengan jelas; antara lain dengan membuat kontras yang cukup tinggi antara obyek dengan background. Jika hasilnya kurang kontrast, anda bisa menggunakan software pengedit foto jika perlu. 

Di contoh foto burung di atas, misalnya, si burung mempunyai kontras tinggi di sebagian besar tempat. Kontras cukup rendah di bagian “dagu”, misalnya, (kepala bagian bawah, di pangkal paruh), di mana burung yang putih bertemu dengan background yang putih juga. Sedangkan di bagian badan, kontras cukup tinggi dengan bulu berwarna putih dan background hitam. Faktor pencahayaan juga perlu diperhatikan agar hasilnya maksimal.
Hal ini lebih mudah untuk dipraktekkan di foto berwarna, karena jumlah warna yang sangat banyak / variatif, akan memungkinkan obyek lebih terpisah dari background; jika foto hitam putih besar kemungkinan Anda mendapatkan obyek abu-abu berbaur dengan background yang abu-abu juga.

Oke, cukup sekian tips yang dapat saya berikan. Semoga dapat membantu anda dalam berkarya. Semakin sering berlatih, maka kemampuan Anda akan bertambah juga. Terima Kasih :)


0 komentar:

Posting Komentar